EQUATOR – TV.COM – KRAYAN, Beras Adan, begitu jenis beras yang ditanam warga Suku Dayak Lundayeh di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Beras tersebut adalah beras organik yang ditanam secara tradisional secara turun menurun dari para leluhur Dayak Lundayeh. Teksturnya pulen dan rasanya legit.
Tak heran menjadi favorit hingga ke tanah Brunei salah satunya beras favorit Sultan Brunei. Beras adan Krayan tergolong beras organik berkualitas. Dalam proses tanam hingga panen, beras ini tak tersentuh bahan kimia sedikitpun. Terdapat tiga jenis beras adan krayan yang diunggulkan yaitu putih, merah, dan hitam. Yang membuat beras adan Krayan terasa istimewa adalah varietas padi penghasil beras adan hanya bisa tumbuh di tanah Krayan.
Bukan hanya sekedar mitos belaka bahwa padi adan tidak bisa tumbuh di wilayah lain, dahulu ada penelitian yang mencoba menanam padi adan di luar wilayah Krayan dan hasilnya gagal. Batang padi dapat tumbuh dan berbuah, tapi bulir-bulir padinya tidak berisi.
Beras adan krayan tak bisa sering dipanen, dengan masa panennya hanya sekali dalam enam bulan. Setelah itu sawah dibiarkan diinjak – injak kerbau atau sapi.”Nanti kerbau atau sapi akan buang kotoran, dan langsung menjadi pupuk di sawah,”
Keunggulan beras adan juga terletak pada seluruh proses produksinya yang terbebas dari penggunaan bahan kimia, baik dalam bentuk pupuk maupun pestisida.
Kini beras adan krayan dapat dibeli di toko – toko atau gerai beras Adan yang ada di kota Tarakan, salah satunya di daerah pasir putih yang merupakan gerai beras adan langsung dari Krayan.
Saat ditemui di lokasi tempat gerai beras adan, Ibu Rina yang merupakan pemilik toko atau gerai mengatakan.
“Beras Adan ini rasanya enak legit, teksturnya juga pulen. Masyarakat sekitar sini banyak yang suka dan rata – rata mereka ngomong berasnya enak Bu.” Ucapnya.
Disela – sela wawancara kami dengan ibu Rina, kami disuguhkan beras adan yang baru di masak, dan langsung mencobanya rasanya memang enak, legit dan teksturnya pun pulen atau lembut. Hal ini lah yang membuat Bu Rina membuka gerai beras Adan yang langsung datang dari wilayah Krayan. Sambil menikmati nasi dari beras Adan beliau juga menjelaskan.
“Untuk harga jual beras Adan ini, parkilonya itu 25 ribu hingga 50 ribu rupiah,” sambungnya.
Selain datang langsung menemui pemilik gerai yang menjual beras adan yang ada di kota tarakan. Kita juga terhubung langsung dengan Ibu Novliana Turan, Spdk selaku Ketua Assosiasi Pengusaha Perbatasan Indonesia (ASPPINDO) Kaltara menjelaskan cara menanam beras istimewa ini tak bisa asal-asalan. Semuanya perlu diatur, mulai dari cara menanam, jarak tanam, hingga lama penyemaian. Saat dikonfirmasi via telpon.
“Begitu juga dengan memberantas hamanya, dilakukan dengan bahan alami.Tidak ada bahan kimia walau pupuk ataupun obat hama,” jelasnya.
Beras adan krayan sudah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis. Demi melindungi status beras adan krayan agar tak diakui negara lain, beras ini sudah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Dirjen Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pada 9 Januari 2012.