EQUATOR TV, TARAKAN – Pendapatan anjlok! Itulah yang mulai dikeluhkan sebagaian besar para Pedagang Kaki Lima (PKL) di dermaga Pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan, pasca relokasi sejak jumat lalu (28/02/2025).
Para pedagang banyak mengeluhkan dampak signifikan terhadap pendapatan harian mereka akibat relokasi ke koridor. Salah satu pedagang, Hasnawati, mengungkapkan bahwa sejak dipindahkan ke koridor, jumlah pembeli yang datang sangat berkurang dibandingkan saat masih berjualan di dermaga. “Kalau disana kan, behamburan penumpang. Jadi kita semua dapat (pembeli). Kalau disini ? Ga ada,” keluhnya saat ditemui Tim Liputan pada Selasa siang (11/3/2025).
Hasnawati juga mengeluh, kesulitan ini tidak hanya dirasakannya sendiri, tetapi juga dialami oleh hampir seluruh pedagang yang direlokasi. Mereka pun telah mengajukan permohonan kepada UPTD Pelabuhan Tengkayu I Tarakan agar diperbolehkan kembali berjualan di dermaga, mengingat lokasi tersebut lebih strategis sebagai titik berkumpulnya penumpang yang datang dan pergi. Selain itu, larangan berjualan keliling di sekitar dermaga yang diterapkan oleh pihak UPTD semakin memperburuk kondisi ekonomi para pedagang.
Menurut Hasnawati, sejak relokasi ke koridor, dirinya belum pernah mencapai pendapatan harian yang sama seperti sebelumnya. “Pokoknya sejak di sini 500 ribu nggak pernah. Kalau kemarin 500 ribu lebih. Datang orang (sales) tawarin barang kita tolak. Karena ya bagaimana? Barang titipan orang juga tidak habis. Mau keliling juga dilarang,” tambahnya.
Para pedagang berharap ada solusi dari pihak terkait agar mereka bisa tetap mencari nafkah tanpa harus kehilangan pelanggan. Hingga kini, mereka masih menunggu respons dari pihak UPTD Pelabuhan Tengkayu I Tarakan terkait permohonan mereka untuk kembali berjualan di area dermaga (VT).