Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltara meninjau langsung kesiapan Laboratorium Computer Assisted Test (CAT) milik Badan Kepegawaian Daerah, pada Kamis 25 September 2025.
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan sarana dan prasarana siap digunakan dalam pelaksanaan ujian tertulis calon anggota Komisioner KPI Kaltara, yang untuk pertama kalinya digelar dengan sistem komputerisasi atau CAT.
Dalam kunjungan itu, tim KPID memeriksa satu per satu fasilitas, mulai dari perangkat komputer, jaringan internet, serta kenyamanan ruang ujian. Semua dicek dengan detail, agar pada saat pelaksanaan nanti tidak muncul kendala berarti.
Sebagaimana disampaikan
Kepala Bidang KPID Kaltara, Jufri.
=====SOT(1)=====
Kepala Bidang KPID Kaltara, Jufri, S.Hut
Ujian tertulis berbasis komputer itu akan digelar pada 22 Oktober 2025. Nantinya peserta cukup login ke akun masing-masing di sistem yang disiapkan, lalu langsung mengerjakan soal. Menariknya, hasil tes bisa langsung diketahui setelah peserta selesai mengerjakan.
Ia juga mengingatkan para peserta agar benar-benar mempersiapkan diri, bukan hanya soal penyiaran, tapi juga wawasan umum.
Sementara itu, Komisioner KPI Pusat, Muhammad Hasrul Hasan, yang juga hadir dalam peninjauan, mengapresiasi kesiapan fasilitas CAT milik Pemprov Kaltara. Menurutnya, sistem ujian berbasis komputer ini akan menjamin transparansi sekaligus menjaga kerahasiaan soal.
======SOT(2)====
Muh. Hasrul Hasan
Komisioner KPI Pusat,
Tim Seleksi yang terdiri dari lima orang ini, nantinya akan menentukan batas nilai kelulusan atau passing grade. Calon komisioner juga harus memiliki wawasan terhadap penyiaran dan kebangsaan, serta paham terhadap budaya dan kondisi Kalimantan sendiri. Tim Liputan Equator TV.
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kaltara meninjau langsung kesiapan Laboratorium Computer Assisted Test (CAT) milik Badan Kepegawaian Daerah, pada Kamis 25 September 2025.
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan sarana dan prasarana siap digunakan dalam pelaksanaan ujian tertulis calon anggota Komisioner KPI Kaltara, yang untuk pertama kalinya digelar dengan sistem komputerisasi atau CAT.
Dalam kunjungan itu, tim KPID memeriksa satu per satu fasilitas, mulai dari perangkat komputer, jaringan internet, serta kenyamanan ruang ujian. Semua dicek dengan detail, agar pada saat pelaksanaan nanti tidak muncul kendala berarti.
Sebagaimana disampaikan
Kepala Bidang KPID Kaltara, Jufri.
=====SOT(1)=====
Kepala Bidang KPID Kaltara, Jufri, S.Hut
Ujian tertulis berbasis komputer itu akan digelar pada 22 Oktober 2025. Nantinya peserta cukup login ke akun masing-masing di sistem yang disiapkan, lalu langsung mengerjakan soal. Menariknya, hasil tes bisa langsung diketahui setelah peserta selesai mengerjakan.
Ia juga mengingatkan para peserta agar benar-benar mempersiapkan diri, bukan hanya soal penyiaran, tapi juga wawasan umum.
Sementara itu, Komisioner KPI Pusat, Muhammad Hasrul Hasan, yang juga hadir dalam peninjauan, mengapresiasi kesiapan fasilitas CAT milik Pemprov Kaltara. Menurutnya, sistem ujian berbasis komputer ini akan menjamin transparansi sekaligus menjaga kerahasiaan soal.
======SOT(2)====
Muh. Hasrul Hasan
Komisioner KPI Pusat,
Tim Seleksi yang terdiri dari lima orang ini, nantinya akan menentukan batas nilai kelulusan atau passing grade. Calon komisioner juga harus memiliki wawasan terhadap penyiaran dan kebangsaan, serta paham terhadap budaya dan kondisi Kalimantan sendiri. Tim Liputan Equator TV.
EQUATOR TV, BULUNGAN – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Utara meninjau langsung kesiapan Laboratorium Computer Assisted Test (CAT) milik Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara, Kamis (25/9/2025).
Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan sarana dan prasarana siap digunakan dalam pelaksanaan ujian tertulis calon anggota Komisioner KPI Kalimantan Utara, yang untuk pertama kalinya digelar dengan sistem komputerisasi atau CAT.
Dalam kunjungan itu, tim KPID memeriksa satu per satu fasilitas, mulai dari perangkat komputer, jaringan internet, serta kenyamanan ruang ujian. Semua dicek dengan detail, agar pada saat pelaksanaan nanti tidak muncul kendala berarti.
Kepala Bidang KPID Kaltara, Jufri, S.Hut, menyampaikan rasa puasnya dengan fasilitas yang ada.
“Hari ini kami cek langsung lokasi tes CAT. Alhamdulillah, ruangan ini bisa menampung sekitar 100 peserta sekaligus. Tapi untuk sementara, yang sudah mendaftar baru 24 orang. Tempatnya bersih, kursinya rapi, komputer siap dipakai, dan jaringan internet juga sudah stabil. InsyaAllah saat pelaksanaan nanti semuanya siap,” kata Jufri.
Ujian tertulis berbasis komputer itu akan digelar pada 22 Oktober 2025. Nantinya, peserta cukup login ke akun masing-masing di sistem yang disiapkan, lalu langsung mengerjakan soal. Menariknya, hasil tes bisa langsung diketahui setelah peserta selesai mengerjakan.
“Jadi, sehari itu langsung selesai. Peserta masuk, kerjakan soal, dan hasilnya langsung keluar. Sistem ini lebih transparan dan efisien. Mudah-mudahan tidak ada kendala teknis, kalaupun ada, bisa kita atasi di lapangan,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan para peserta agar benar-benar mempersiapkan diri, bukan hanya soal penyiaran, tapi juga wawasan umum.
“Harapan saya semua belajar sungguh-sungguh. Karena materi tes ini gabungan, ada soal penyiaran dan pengetahuan umum. Jadi persiapkan diri sebaik mungkin,” pungkasnya.
Sementara itu, Komisioner KPI Pusat, Muhammad Hasrul Hasan, yang juga hadir dalam peninjauan, mengapresiasi kesiapan fasilitas CAT milik Pemprov Kaltara. Menurutnya, sistem ujian berbasis komputer ini akan menjamin transparansi sekaligus menjaga kerahasiaan soal.
“Kami apresiasi Pemprov Kaltara yang menyiapkan fasilitas ini. Nanti soal ujian dikirim langsung dari Jakarta oleh KPI Pusat, jadi tim seleksi di daerah pun tidak tahu isi soal. Peserta tinggal mengerjakan, hasilnya keluar otomatis, jadi benar-benar transparan,” jelas Hasrul.
Ia menambahkan, nanti Tim Seleksi (Timsel) yang terdiri dari lima orang akan menentukan batas nilai kelulusan atau passing grade.
“Misalnya ditetapkan 60, maka hanya peserta dengan nilai 60 ke atas yang bisa lanjut ke tahap berikutnya. Saat ini persiapan sudah sekitar 90 persen, tinggal penyempurnaan kecil saja,” ungkapnya.
Di akhir penjelasannya, ia menekankan pentingnya pemahaman calon komisioner terhadap penyiaran dan wawasan kebangsaan.
“Jangan sampai nanti ada calon komisioner yang mewakili masyarakat, tapi tidak paham budaya dan kondisi Kalimantan sendiri. Jadi harus siap, baik dari sisi pengetahuan maupun wawasan,” tutupnya.(RT)