EQUATOR-TV.COM , REQNews.com — Jet tempur junta militer Myanmar, Minggu 23 Oktober, menyerang konser musik memperingati ulang tahun ke-63 Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO), menewaskan 50 orang.
Mengutip sejumlah sumber, Irrawaddy memberitakan tiga jet tempur menjatuhkan bom ke tengah konser di Desa Ginsi, tiga kilometer dari Hpakant.
Di antara korban tewas terdapat pejabat Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) dan Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO), penyanyi terkenal dari etnis Kachin, dan warga sipil. Sedikitnya 100 orang terluka dalam serangan itu.
Kolonel Naw Bu, juru bicara KIO/KIA, mengatakan serangan itu menargetkan warga sipil. “Mereka membom warga sipil yang bukan musuh. Itu tindakan biadab,” katanya.
KIA/KIO belum mengeluarkan pernyataan resmi soal jumlah korban. Media lokal dan penduduk melaporkan jumlah korban mencapai 50, dan terus bertambah karena banyak korban luka serius.
Aurali dan Galau Yaw Lwi, penyanyi terkenal Kachin, termasuk di antara mereka yang tewas di tempat. Selebriti etnis Kachin lainnya terluka. Komandan Brigade ke-9 KIA juga tewas dalam serangan itu.
Kapten Zay Thu Aung, pilot AU Myanmar yang mebelot ke KIA/KIO pasca kudeta, mengatakan Myanmar kemungkinan menggunakan dua jet tempur buatan Rusia, yaitu Yak-130 dan MiG-29, karena kedua pesawat mampu terbang malam hari.
“Pada malam hari, kedua pesawat hanya butuh 40 menit untuk mencapai target,” kata Kapten Zay.***
Disadur dari www.reqnews.com