EQUATOR TV-JAKARTA Paslon nomor 1 (Sulton) dalam Pemilihan Gubernur Kalimantan Utara mendapat sorotan terkait pandangan mereka mengenai moderasi beragama. Dalam Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur malam ini (21/10/2024), paslon ini dianggap terlalu membebankan tanggung jawab kerukunan umat beragama pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tanpa mengelaborasi pendekatan lain yang lebih holistik.
Seorang akademisi Kaltara yang juga tergabung dalam ADRI (Perkumpulan Ahli Dan Dosen Republik Indonesia) ini, Prof.Dr.H.Alex Chandra, SH, SE, M.Hum sebagai pengamat menilai, kerukunan antarumat beragama seharusnya tidak hanya menjadi tugas satu unsur seperti FKUB. Moderasi beragama perlu diciptakan melalui sinergi berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, isu kesejahteraan masyarakat juga dinilai penting dalam menjaga stabilitas dan kedamaian.
“Mewujudkan moderasi beragama memerlukan lebih dari sekadar dialog lintas agama. Pemenuhan kebutuhan dasar dan keadilan sosial juga harus menjadi prioritas. Narasi keadilan ini harus dijaga agar perdamaian dan ketenangan tidak hanya menjadi angan-angan, tetapi nyata dirasakan di seluruh lapisan masyarakat,” ujar Alex.
Sorotan ini memunculkan pertanyaan publik terkait langkah-langkah nyata apa yang akan dilakukan Paslon nomor 1 untuk memastikan kerukunan dan kesejahteraan di Kalimantan Utara dapat terwujud secara menyeluruh. Masyarakat berharap agar visi mereka lebih jelas dan mencakup seluruh elemen penting dalam membangun keharmonisan di wilayah tersebut.