EQUATOR-TV, TARAKAN – Rumah Panggung Pagun Tengara Artploration dan seluruh Panitia Gelar Adat Budaya Dumud yang tergabung dalam (Panitia Getamu) kembali menggelar event “Gelar Adat Budaya Dumud di Kota Tarakan. Rangkaian gelaran budaya yang berlangsung sejak 7 hingga 16 Desember 2024 mendatang ini, bertujuan untuk melestarikan kebudayaan lokal yang dirasakan hampir punah.
Acara ini diawali dengan Karnaval Adat Budaya Dumud, yang mengambil start di SMK Negeri 1 dan berakhir di Baloy Adat Telaga Keramat, Tarakan. Karnaval kali ini bukan hanya sekadar pawai, namun juga sebagai wadah apresiasi terhadap seni dan budaya suku Tidung, yang merupakan bagian integral dari kekayaan budaya kota ini.
Muhammad Taha, selaku Ketua Panitia Gelar Adat Budaya Dumud, dalam wawancaranya dengan Tim Liputan menjelaskan bahwa latar belakang dari kegiatan ini adalah untuk mengangkat kembali kebudayaan yang mulai terlupakan. “Kami ingin melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang hampir punah. Misalnya, kesenian dari Taritarian dan berudot dari Juata Laut yang jarang sekali terlihat, kecuali dalam acara-acara budaya,” ungkapnya.
Gelar Adat Budaya Dumud kali ini juga menampilkan serangkaian pertunjukan seni dengan tema yang berbeda setiap harinya, termasuk kesenian suku Tidung. “Setiap hari memiliki tema tersendiri, seperti sukap sungut di hari pertama, kiwon gengkasih di hari kedua, berudot maulit nabi di hari ketiga, dan belum berhenti sampai di situ, di hari-hari berikutnya akan ada gadis-bedindang dan kiwon bebingkai,” jelas Taha.
Acara ini juga berfungsi sebagai media untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. “Pesan yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat luas adalah, datanglah bergabung bersama kami untuk saling mengapresiasi seni kebudayaan suku Tidung kota Tarakan. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan kita yang hampir punah. Karena jika bukan kita, siapa lagi?” tegasnya.
Gelar Adat Budaya Dumud ini merupakan inisiatif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas seni Pagun Tengara dan Panitia Getamu, yang bekerjasama untuk meramaikan acara ini. Dengan adanya acara ini, diharapkan kesenian yang hampir punah dapat kembali dihidupkan dan dipertunjukkan kepada generasi mendatang, sehingga kekayaan budaya Tarakan terus terjaga.
Acara ini tidak hanya menjadi momen penting bagi masyarakat Tarakan, tetapi juga sebagai sebuah ajakan bagi semua pihak untuk yg turut serta dalam menjaga dan merayakan keragaman budaya yang ada.