EQUATOR-TV, TARAKAN – Dalam upaya mempercepat pencapaian swasembada pangan di Kalimantan Utara (Kaltara), Kepala Dinas Pertanian Kaltara, Ir. Heri Rudiono, M.Si, melakukan road show ke berbagai Direktorat Jenderal di Kementerian Pertanian RI di Jakarta, pada akhir Februari 2025.
Kunjungan DPKP Kaltara kali ini, bertujuan untuk memastikan dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan sektor pertanian di Kaltara, khususnya dalam hal penyediaan peralatan-peralatan pertanian.
Tak hanya soal peralatan pertanian, persoalan dukungan ketersediaan benih juga tak kalah penting. Pada pertemuan dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, DPKP Kaltara juga telah mengajukan usulan bantuan benih padi, baik OPLA maupun reguler. Termasuk di dalamnya adalah pemberdayaan benih lokal yang telah diverifikasi dan siap untuk didistribusikan.
Untuk sektor jagung, DPKP Kaltara sendiri juga telah berkoordinasi dengan Direktorat terkait memastikan bahwa benih jagung sudah siap untuk di-dropping ke wilayah-wilayah di Kaltara. Penyedia benih juga telah dikonfirmasi, sehingga distribusi dapat segera berjalan.
Selain itu, guna mendukung optimalisasi lahan (OPLA), Heri Rudiono selaku Kepala DPKP Kaltara beserta jajarannya, juga menyempatkan berkunjung ke Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementrian Pertanian RI, Dr. Fausiah T. Ladja, S.P., M.Si. Dari hasil pertemuan kali ini, Kaltara dapat dipastikan akan mendapat tambahan bantuan Alat Dan Mesin Pertanian (Alsinta) dari program Brigade Pangan, yang merupakan program Kementerian Pertanian RI, untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mewujudkan swasembada pangan.
“Sejumlah traktor roda dua dan roda empat telah dikirim ke Kabupaten Malinau, Nunukan, dan Bulungan. Setelah penggunaan traktor, bantuan akan berlanjut dengan alat pasca panen untuk meningkatkan efisiensi produksi”, ujar Heri optimis.
“Kami bersyukur, target mulai tercapai dan distribusi alat serta benih sudah mulai dilakukan. Pemerintah pusat sangat memperhatikan Kaltara, dalam upaya mencapai swasembada beras,” ujarnya.
Selain sektor pertanian, di sektor perkebunan sendiri, kita juga memantau harga tandan buah segar (TBS) sawit juga terus mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir. “Kami selalu menjaga agar harga TBS stabil dan terus meningkat, kini mendekati Rp3.000 per kilogram,” tambahnya. Dengan berbagai upaya ini, diharapkan pertanian dan perkebunan di Kaltara semakin berkembang, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah (RK).