EQUATOR-TV, TARAKAN Pemerintah Kota Tarakan gelar kegiatan publikasi stunting pada Senin siang (28/11/2024), bertempat di Ruang Serbaguna Pemkot Tarakan.
Kegiatan yang berlangsung pada siang hari ini, dipimpin oleh Dr. Catur Hendratmo, S.T.P., M.M-selaku Kepala Bapedda Litbang Kota Tarakan, sebagai bagian dari delapan aksi konvergensi yang dirancang untuk menangani masalah stunting di Kota Tarakan.
Catur dalam paparannya juga menjelaskan bahwa publikasi stunting memiliki tujuan utama dalam memetakan efektivitas intervensi yang telah dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Dengan pemetaan ini, diharapkan akan tercipta pemahaman yang lebih baik mengenai dampak program-program di lapangan serta memberikan gambaran tentang langkah-langkah yang perlu diambil selanjutnya. Ia menyatakan, “Dengan adanya publikasi ini, kita bisa melihat sejauh mana pengaruh intervensi yang telah dilakukan dan mengevaluasi langkah-langkah yang tepat untuk menangani stunting di daerah kita.”
Selaras dengan penjelasan tersebut, Catur juga menyoroti bahwa penyebaran stunting di Tarakan menunjukkan ketidakmerataan, khususnya di wilayah pesisir. “Perhatian khusus kita itu biasanya lebih banyak pada permasalahan stunting yang hadir di wilayah-wilayah pesisir,” ungkapnya. Daerah-daerah seperti Selumit Pantai, Juata Laut, dan Pantai Amal menjadi fokus utama pada tahun 2025.
Salah satu penyebab utama stunting, menurutnya, adalah kekurangan gizi pada anak. “Setelah kita melihat proses stunting, itu menunjukkan bahwa si anak itu mengalami kekurangan gizi. Namun, kekurangan gizi ini juga tentu disebabkan oleh faktor-faktor lain,” jelasnya. Beliau menambahkan bahwa faktor tambahan seperti perilaku hidup bersih dan sanitasi yang buruk juga berkontribusi terhadap masalah ini. “Ketika sanitasi di rumahnya itu baik, maka tentu si anak atau keluarga yang ada di situ itu tidak akan mengalami beberapa permasalahan penyakit yang rentan, yang kemudian akhirnya juga akan menjadi penyebab dari stunting,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah yang diambil melalui publikasi ini, diharapkan Pemerintah Kota Tarakan dapat memasuki langkah konkret untuk mengatasi permasalahan stunting secara lebih efektif. Upaya ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga untuk menciptakan generasi yang lebih baik di masa mendatang.