EQUATOR-TV, BULUNGAN – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP, menyampaikan optimisme dan apresiasinya terhadap potensi besar Kalimantan Utara dalam mendukung swasembada pangan nasional.
Hal ini ia ungkapkan dalam Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan melalui Optimasi Lahan dan Cetak Sawah di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara pada Rabu siang (07/05/2025).
Andi Amran juga menyebutkan, Indonesia telah mencapai swasembada beras. Ini merupakan tonggak penting setelah sebelumnya sempat bergantung pada impor, dan hal ini menandai kembalinya swasembada pangan bagi Indonesia setelah 40 tahun.
Dalam wawancara bersama awak media, Mentan RI juga mengungkapkan kesannya akan capaian luar biasa yang diraih Indonesia dalam empat bulan terakhir terkait ketahanan pangan. “Alhamdulilah, serapan gabah beras Bulog selama 4 bulan tertinggi selama 57 tahun, stok kita juga tertinggi selama 57 tahun. Kemudian ini ada potensi luar biasa di Kalimantan Utara. Kami sepakat soal target tadi, kami mulai bekerja ini tahun, dan paling lambat dua tahun, bila perlu satu tahun sudah capai target,” ujarnya penuh semangat.
Mentan RI yang juga didampingi Gubernur Kaltara, Dr.H.Zainal A.Paliwang, SH, M.Hum dan Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Ir.Heri Rudiono, M.Si, menilai Kalimantan Utara memiliki peran strategis dalam transformasi pangan nasional. Bahkan, Mentan menyebut provinsi termuda di Indonesia ini, memiliki peluang besar untuk mencetak sejarah baru sebagai daerah yang mandiri pangan. “Kami ingin Kalimantan Utara mencetak sejarah baru. Dan Gubernur Kalimantan Utara telah mencetak sejarah baru sejak ada Kalimantan Utara, mampu mandiri pangan. Bahkan mimpi kita, 1-2 tahun ke depan mampu mensupplay kabupaten lain di provinsi lain, bahkan tetangga kita,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Kementerian Pertanian RI, juga akan menggelontorkan bantuan bagi Kaltara. “Kami juga akan beri bantuan minimal 500 milyar, yang akan kami bantu upayakan tahun ini. Dan kami ingin Kalimantan Utara dari menerima atau mengimpor beras dari tempat lain, provinsi dan kabupaten lain, berubah menjadi eksport,” tandasnya.
Mentan RI dijadwalkan akan kembali berkunjung ke Kalimantan Utara dalam 2 hingga 4 bulan mendatang untuk menyaksikan langsung hasil panen dari program cetak sawah yang mulai digulirkan pekan ini. Kunjungan dan komitmen Menteri Pertanian ini memperkuat semangat seluruh jajaran Pemprov Kaltara, petani, penyuluh, hingga unsur TNI yang terlibat dalam mendukung swasembada pangan. Dengan dukungan anggaran, teknologi, dan strategi yang terintegrasi, Kalimantan Utara kini berada di garis depan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional (RK)